Salah satu sisa peninggalan sejarah tatar galuh Ciamis
yang hingga saat ini masih menyimpan misteri yakni Batu Ngampar di
wilayah Pasir Goong, Desa Cibadak, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis.
Diperkirakan
keberadaan batu yang disusun dengan formasi khusus, erat kaitannya
dengan Kerajaan Kawasen, sekitar awal abad ke-17. Keberadaan batu
yang terampar di kebun yang berada di belakang Balai Pertanian
Banjarsari tersebut belakangan ini semakin banyak didatangi warga.
Lokasi tersebut ditemukan warga yang saat itu tengah menggali tanah
untuk fondasi rumah, pada tahun 2016.
Batu pipih yang diamparkan
di atas tanah terlihat sengaja dibuat oleh tangan manusia tersebut,
memiliki ketebalan sekitar 15 - 20 sentimeter. Pada saat ditemukan
amparan batu berada pada kedalaman sekitar 50 – 100 senitmeter.
Kepala
Desa Cibadak, Kecamatan Banjarsari Olis Nurholis mengungkapkan ketika
awal ditemukan warga menganggap sebagai batu biasa. Akan tetapi setelah
diperhatikan lebih lanjut, mereka baru menyadari ada keanehan dengan
batu tersbeut, sebab letak batu tersebut memiliki formasi tertentu.
Sejak saat itu warga dilarang untuk mengubah atau memindah struktur batu
yang diyakini memiliki nilai sejarah.
“Jika melihat bentuk dan formasi, batu tersebut tidak mungkin dibuat
pada masa kini. Ini peninggalan sejarah. Kami perkirakan pada awalnya
susuanan batu berada dipermukaan, akan tetapi sieirng dengan perjlananan
waktu ratusan tahun, hingga tertimbun tanah,” tutur Olis, Senin 11
Februari 2019.
Sebatas cerita mulut ke mulut
Beberapa
orangtua yang ada di wilayah Pasir Goong, lanjutnya tidak banyak
memberi penjelasan soal Batu Ngampar. Mereka, lanjutnya hanya sebatas
bercerita dari mulut ke mulut bahwa batu keberadaan batu tersebut
berhubungan dengan Kadalemen Kawasen.
Kerajaan tersebut
kekuasannya meliputi wilayah Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten
Pangandaran (saat ini) hingga Bojong Malang, Kecamatan Cimaragas,
Kabupaten Ciamis.
Baca Juga :
No comments:
Post a Comment