Memutuskan
untuk bercerai bukan perkara mudah. Banyak hal harus dilewati agar perpisahan
yang terjadi tidak membuat segalanya jadi makin buruk. Perubahan
pasca perceraian dengan mantan pasangan dan anak menyebab. Sebelum Anda
memutuskan untuk bercerai, ada baiknya mengetahui 10 hal berikut yang disarikan
dari Pop Sugar ini:
1. Perceraian mempengaruhi anak
Bagi
anak-anak, terutama balita, perceraian jelas mempengaruhi psikologis mereka.
Ada baiknya membawa anak-anak ke tempat terapi psikologi saat perceraian
dilakukan agar potensi masalah psikologis yang ada bisa ditangkal sejak dini.
2. Jangan menggunakan teman dekat sebagai pengacara
Sekalipun
teman dekat yang jadi pengacara itu akan memberi diskon biaya pengacara
perceraian maupun malah gratis, biasanya campur tangan teman yang jadi penasehat
hukum justru akan memperpanjang prosesnya. Karena ia tidak hanya mengalami
masalah kompleks soal perkara hukum, tapi juga dilema sebagai teman.
3. Buat surat dengan bahasa yang jelas
Surat
perjanjian perceraian menyangkut hak asuh anak dan harta gono-gini harus dibuat
menggunakan bahasa yang jelas serta tidak mengandung banyak interpretasi.
Sebutkan
kepastian soal waktu, jumlah, jenis barang, dan bahkan bisa juga menyebut jenis
kegiatan yang boleh maupun tidak boleh dilakukan bersama anak nantinya. Jangan
sampai adanya bahasa yang bersayap justru akan merugikan kita.
4. Pasangan baru sang mantan akan membuat ia berubah
Ia
awalnya bisa jadi ayah yang baik sekalipun sudah jadi mantan suami. Namun,
pasangan baru si mantan suami bisa saja mengubah karakter dan sikap suami pada
anak dan mantan istrinya.
Jadi,
jangan kaget jika ia tiba-tiba jadi tidak ingin bertemu anak maupun perubahan
lain yang akhirnya terjadi. Karena dengan siapa mantan menikah nantinya, maka
perubahan sikap adalah hal yang biasa terjadi.
5. Menjaga hati saat ada pasangannya si mantan akan sulit
Barangkali
hati Anda memang sudah move
on sepenuhnya dari mantan suami. Namun, ketika ia memperkenalkan
calon istrinya yang baru kepada anak, hal ini akan jadi persoalan yang cukup
sulit. Selain
harus menjelaskan ke anak tentang orang baru yang masuk ke kehidupannya, Anda
juga merasa ada hal aneh yang mengganjal hati. Misalnya perasaan bahwa Anda
harus mulai menjaga cara komunikasi dengan mantan suami karena mempertimbangkan
kemungkinan calon istrinya cemburu dengan Anda.
6. Butuh waktu untuk pulih
Sekali
pun memutuskan untuk bercerai adalah yang terbaik, namun perasaan gagal
menjalani kehidupan rumah tangga memang butuh waktu lama untuk menyembuhkannya.
Apalagi jika Anda menjalaninya tanpa bantuan profesional.
Waktu
akan menyembuhkan luka. Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda kok untuk bisa pulih
sepenuhnya.
7. Penghasilan yang berkurang
Dalam
perjanjian perceraian, biasanya ada jatah bulanan untuk anak. Namun kenyataannya
tak selalu seperti itu. Banyak
orang yang akhirnya mangkir dari kewajiban memberikan uang pada anaknya.Menjadi seorang single mother akan
membuat Anda merasa berat untuk menanggung semua kebutuhan rumah
tangga. Apalagi jika Anda seorang ibu rumah tangga. Baca Juga : Cara Mengetahui Pasangan Selingkuh
8. Berpisah ya berpisah. Titik
Anda tak perlu merencanakan
adanya liburan bersama mantan, atau berharap rujuk kembali. Keputusan pisah
haruslah didasari dengan argumentasi yang kuat. Jika masih ragu dan
memungkinkan adanya rujuk, sebaiknya Anda pergi ke konselor pernikahan dan
menyelesaikan masalah pernikahan bersama sebelum memutuskan untuk bercerai.
9. Tak harus mengoper anak terus menerus agar adil
Keputusan yang selama ini
dianggap adil justru melelahkan secara psikologis bagi anak. Misalnya, jika
Anda dan pasangan membuat aturan satu bulan di rumah mama dan satu bulan di
rumah papa.Biarkan anak memilih akan
tinggal di mana dan bertemu orangtuanya kapan saja. Tanpa jadwal yang ketat,
anak justru tidak akan merasa kehilangan salah satu orangtuanya.Baca Juga : Cara Mengetahui Pasangan Selingkuh
10. Menghabiskan waktu bersama mantan dan anak itu menyakitkan
Memutuskan Cerai Bukan Perkara Mudah, Hal ini terasa menyakitkan
bagi anak karena ia akan melihat bahwa orangtua lainnya saling bergandengan
tangan, saling menyuapi makanan, dan lainnya. Sedangkan Anda dan mantan
pasangan tak dapat melakukan hal itu. Ada perasaan sepi yang
dirasakan oleh anak ketika orangtuanya seolah bersama tapi juga terpisah
sekaligus.
Saat memutuskan untuk
bercerai, pastikan bahwa segalanya sudah dipikirkan baik-baik. Konsultasikan
terlebih dahulu dengan konselor pernikahan yang mumpuni. Tutup telinga terhadap
segala macam komentar orang terhadap Anda demi kesehatan mental yang lebih
baik. Semoga Anda kuat menjalani segalanya
Demikian tulisan Memutuskan Cerai Bukan Perkara Mudah semoga bermanfaat, walaupun ada yang bilang perceraian jalan terbaik namun akan jauh lebih baik jika tidak ada perceraian.
Baca Juga : Cara Mengetahui Pasangan Selingkuh
Baca Juga : Cara Mengetahui Pasangan Selingkuh